Sabtu, 06 Desember 2014

peliharaan ekstrim

Kalajengking dijadikan Hewan Peliharaan 
Kalajengking (Scorpion)
bagaimana Cara memelihara kalajengking, AFS dan Emperor Scorpion

memang aneh mungkin Bagi sebagian orang, kalajengking adalah hewan yang menakutkan dan mengerikan, ya wajar saja, mungkin karena hewan ini berbisa, dan memiliki tubuh yang sangar, Namun dikalangan pecinta hewan reptil berbisa kalajengking dipandang sebagai hewan yang unik dan eksotik, dan yang perlu di ketahui juga tidak semua kalajengking memiliki bisa yang berbahaya bagi manusia, pada umumnya bisa dari Arachnida ini berfungsi untuk melumpuhkan mangsa buruannya agar lebih mudah dimakan, dan jenis kalajengking yang berbahaya yang harus di hindari adalah jenis Androctonus, Tityus, Leiurus quinquestriatus, Parabuthus dan Centruroides, karena jenis ini sangat berbahaya dan mematikan Dan untungnya semua jenis ini tidak ada di Indonesia.

Kalajengking yang mematikan ini pada umumnya berada di afrika utara dan timur tengah, karena habitatnya mayoritas berada di padang pasir, contohnya adalah Death Stalker dengan nama latin Leiurus quinquestriatus, sengatan dari kalajengking jenis ini sangat menyakitkan namun biasanya tidak berbahaya bagi manusia dewasa yang sehat, tapi jika terkena anak-anak atau orang tua yang mempunyai penyakit maka bisa menimbulkan alergi bagi tubuhnya, akan tetapi tetap saja kita harus berhati hati dengan semua jenis kalajengking, apalagi dengan jenis-jenis seperti diatas, tapi jika anda bertemu kalajengking, usahakan jangan membunuhnya, karena pada dasarnya hewan berbisa tidak akan menyerang jika dia merasa dalam keadaan atau situasi terancam rata-rata hewan berbisa seperti kalajengking akan menggunakan bisanya hanya untuk berburu makan bukan untuk menyerang, jadi jika anda mengganggu maka tanggung sendiri akibatya. hal unik lainnya dari kalajengking adalah jika mereka terkena sinar ultra violet (ungu) maka tubuhnya akan berpendar atau menyala dalam gelap.
Kalajengking Arabian Fat-tailed (Androctonus crassicauda)
Membedakan Kalajengking yang Berbahaya
agar anda tahu bagaimana Cara membedakan kalajengking yang berbahaya dan tidak berbahaya sebenarnya cukup mudah, semakin besar capit dan semakin kecil ekornya maka semakin rendah bisanya, sebaliknya, jika semakin kecil capit dan semakin besar ekornya, maka semakin tinggi bisa dari kalajengking tersebut. karena kalau capit besar maka mereka berburu lebih banyak menggunakan capit untuk menahan mangsanya dan jarang menggunakan ekor dan sengatnya, seperti halnya flat rock scorpion yang memiliki capit besar dan ekor yang sangat tipis. begitu juga dengan Emperor scorpion. sebaliknya seperti Fat Tailed scorpion yang memiliki ekor gemuk dan capit yang begitu tipis, Sangat jelas jenis kalajengking seperti ini memang sangat berbahaya bagi manusia, Tapi walaupun berbahaya kalajengking jenis ini juga banyak dipelihara oleh para penghobbi, Namun sangat tidak disarankan bagi pemula untuk memeliharanya.

Cara memelihara dan merawat Kalajengking / Scorpion


Memelihara kalajengking
Pada umumnya kalajengking yang paling banyak dipelihara di dunia adalah Emperor scorpion / Pandinus imperator, karena kalajengking jenis ini jika menyengat yang tidak berbahaya, efeknya hanya seperti sengatan lebah, terkecuali bagi orang yang alergi terhadap sengatan lebah ataupun anak-anak, dan kalajengking jenis ini sangat jarang menyengat karena mereka lebih cenderung menggunakan capitnya yang besar sebagai pertahanan dari serangan musuhnya dan untuk berburu mangsa, Emperor scorpion sering dipakai untuk pembuatan film-film Hollywood karena ukuran tubuhnya yang besar, capit besar dan warna hitamnya yang menarik. contohnya adalah film Indiana jones, The mummy, Scorpion king dan seterusnya. Kalajengking Emperor adalah termasuk kalajengking yang terbesar di dunia, karena ukuran panjang tubuhnya bisa mencapai 6 sampai 8 inch atau 20 cm, dan umur emperor scorpion berkisar antara 5 hingga 8 tahun.
di Indonesia sendiri jarang ada yang memiliki ataupun menjual kalajengking jenis ini karena Kalajengking yang paling banyak dan umum dipelihara adalah jenis Asian Forest Scorpion (AFS) seperti Heterometrus Longimanus dan Heterometrus cyaneus. ada juga seperti Liocheles waigiensis yang mirip dengan Flat rock scorpion namun tidak sama besarnya, Liocheles waigiensis ukuran dewasanya hanya mencapai sekitar 5 cm, jenis ini larinya sangat cepat mereka biasanya ditemukan di balik kulit pohon, atau di kayu-kayu lapuk,  mereka cenderung mempunyai sifat sangat pemalu dan lebih memilih kabur dan sembunyi dari pada  menyerang, Selain itu ada juga jenis lychas mucronatus yang bisanya lebih tinggi dibanding AFS namun jenis ini tidak mematikan.

Jenis-Jenis Kalajengking di Indonesia
Heterometrus Longimanus
Heterometrus Cyaneus
Lychas Mucronatus
Isometrus Maculatus
Chaerilus Variegatus
Liocheles Waigiensis
Liocheles Australasiae

Cara memelihara Kalajengking
Berikut adalah cara pemeliharaan dasar untuk kalajengking jenis Asian Forest dan Emperor Scorpion.

Tempat
Usahakan tempat pemeliharaan harus disesuaikan dengan habitat aslinya, Sediakan akuarium ukuran sedang yang ada tutupnya atau bisa juga kontainer plastik, karena kalau tidak ada tutupnya bisa berbahaya bagi kalajengking hal itu di maksudkan supaya terhindar dari hewan peliharaan lain, misalnya anjing dan kucing, , jauhkan juga dari jangkauan anak-anak, jangan meletakan ditempat yang terkena cahaya matahari langsung maupun sinar lampu yang terang. karena kalajengking adalah hewan yang aktif dimalam hari atau nocturnal.

Alas
Alasnya yang paling dianjurkan adalah cocopeat (serbuk sabut kelapa) karena sangat baik dalam menjaga kelembaban, dan mudah di dapatkan anda bisa membelinya di toko tanaman, tapi kalau anda susah mendapatkan cocopeat, anda bisa juga menggunakan serbuk kayu yang biasa dijual di petshop untuk alas hamster, dan jangan lupa dicuci dengan air mengalir, usahakan cucilah berkali-kali hingga tidak ada bau dan juga serbuk halusnya, atau bisa juga menggunakan media tanah, namun tanah adalah pilihan terakhir, karena tanah akan mengotori tubuh kalajengking itu sendiri yang sudah pasti mengurangi keindahannya. tinggi substrat yang sarankan adalah sekitar 5 sampai 7 cm, namun tidak harus atau kalau menggunakan serbuk ukuranya 3 cm, karena kalajengking mempunyai sifat yang burrower (suka menggali) sehingga menjadikan kalajengking tidak sering terlihat di luar, jadi gunakan hanya 3 cm saja.

Tempat Air
Sediakan juga tempat air untuk berendam dan minum, atau water dish, bisa dibeli di petshop yang biasa digunakan untuk tempat minum ular maupun reptil lainnya, kalau mau lebih hemat lagi bisa juga menggunakan tutup toples yang agak lebar tapi jangan terlalu dalam juga, ganti air kalau kotor dan isilah air kalau habis, kalajengking bisa mandi dan membersihkan dirinya sendiri tapi jangan di kasih sabun nanti bisa-bisa mabuk kalajengkingnya.? hehehe..

Hiding Cave atau Tempat Sembunyi
Tempat sembunyi termasuk yang paling penting, Kalajengking memang suka bersembunyi seperti di habitat aslinya, anda bisa menggunakan batok kelapa yang sudah dipotong dan dilubangi sebagai jalan masuknya, kayu kayuan, dan juga daun-daunan yang kering.

Spray atau semprotan
Spray berfungsi sebagai alat kelembaban, semprot setiap pinggiran akuarium dan alas dengan men set spray ke setingan embun kurang lebih sekitar 3 hari sekali, tergantung daerah tempat anda tinggal, kalau anda tinggal di daerah yang mempunya suhu cukup panas lebih seringlah memistingnya, usahakan kelembaban sekitar 60 sampai 80% dan suhu sekitar 21 sampai 29 C.

Makanan Kalajengking
Makanan kalajengking adalah serangga yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dari tubuhnya, seperti jangkrik, belalang, kecoa dan sebagainya, Untuk Kalajengking dewasa bisa memakan anak tikus yang masih berwarna pink, cicak, dan juga ulat hongkong dan jerman, agar gampang dan mudah sebaiknya diberi makan jangkrik saja karena lebih mudah di dapat di toko-toko makanan burung dan harganya pun sangat murah, dan jangan lupa juga untuk mempelajari juga pemeliharaan jangkrik, letakan juga makanan jangkrik di akuarium kalajengking, seperti ketimun, ubi, ataupun rerumputan, agar jangkrik tidak kelaparan dan malah menyerang kalajengking yang mungkin sedang ganti kulit atau sedang beristirahat. dan 1 ekor kalajengking dewasa rata - rata bisa menghabiskan 3 sampai 6 jangkrik per minggu, masukan jangkrik sekitar 1 sampai 2 kali saja seminggu, dan jangan lupa bersihkan jika ada sisa-sisa makanan seperti kaki jangkrik, karena itu bisa didatangi serangga lain seperti semut dan kerumunan semut bisa menyerang kalajengking. usahakan tempatnya terhindar dari semut.

Untuk makanan kalajengking jenis dwarf / kecil, seperti jenis Liocheles atau lychas bisa dikasih ulat hongkong saja, Sedangkan untuk anakannya bisa diberi makan potongan ulat hongkong, potong terlebih dahulu ulat hongkong menjadi sekitar 4 bagian, setelah satu hari sebaiknya sisa ulat hongkong langsung dibuang, karena sisa Ulat Hongkong akan mengeluarkan banyak kutu, ada juga makanan alternatif lainnya yang lebih praktis yaitu "rayap" atau anai-anai, rayap bisa ditemukan di kayu tua yang berlubang-lubang, selain rayap, bisa juga dikasih makan laron kecil, kalau ingin praktis lagi, bisa juga kroto atau anak semut rang-rang

Untuk rayap sendiri boleh diberikan untuk Anakan Liocheles Australasiae itu juga bagus.

Cara handling atau memegang kalajengking
Handling Flat Rock Scorpion
Angkat secara perlahan lahan dari belakang dibawah sengatnya dan langsung letakan di tangan, Kalajengking tidak akan menyengat dan mencapit kalau sudah ditangan, karena dia menganggap tangan kita adalah pijakan atau tanah, dan yang harus di waspadai dan juga Ingat jangan menyentuh punggungnya, kalau masih takut bisa juga menggunakan pinset panjang yang sudah dilapisi spon lalu letakan ditangan dan biarkan dia berjalan ditangan anda, dan kalau masih bingung, cari saja videonya di youtube dengan kata pencarian Scorpion Handling


0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 usaha dong
Theme by Didin kurniadin